Senin, 16 Januari 2017 23:47 WIB

Menkominfo Jelaskan Penyebabkan Perbedaan Tarif Telekomunikasi

Editor : Yusuf Ibrahim
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara. (poto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, menargetkan program pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Kawasan Timur Indonesia rampung pada 2019.

Hal tersebut dalam rangka menekan tarif bertelekomunikasi yang masih tergolong mahal di wilayah tersebut.

"Tahun 2019 kita harapkan tarifnya tidak jauh berbeda antara Indonesia bagian barat dengan timur," kata Rudiantara usai mengadakan dialog tentang Undang-Undang Infomasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (16/01/2017).

Menurut dia, perusahaan operator selular menganggap biaya membangun sarana telekomunikasi di wilayah timur Indonesia, jauh lebih mahal dibanding di wilayah barat Indonesia. Hal itu juga yang menyebabkan perbedaan tarif bertelekomunikasi antarwilayah.

"Kita berharap kalau infrastruktur sudah ada dengan dana subsidi pemerintah, harga yang berlaku tidak berbeda antar wilayah di Indonesia," ujarnya.

Rudiantara menegaskan, upaya membangun infrastruktur telekomunikasi di Kawasan Timur Indonesia, sebagai salah satu bentuk kebijakan pemerintah yang berpihak kepada rakyat.

"Pemerintah membuat kebijakan berpihak agar semua masyarakat Indonesia mendapat akses telekomunikasi yang sama," ucapnya.

Dengan dibangunnya infrasktruktur telekomunikasi, Rudiantara juga berharap e-commerce atau bisnis melalui internet bisa lebih cepat berkembang dan merata di seluruh Indonesia dengan tarif internet yang relatif murah.

"Tahun 2019, semua kabupaten harus punya akses internet yang cepat. Dengan begitu, kita bisa mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah mengembangkan e-commerce," katanya.

Kementerian Kominfo juga menggandeng komunitas, asosiasi dan organisasi dalam upaya mengembangkan e-commerce di Indonesia. 

Sebab, e-commerce diprediksi akan memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia sebesar Rp1.500 triliun pada tahun 2020.

"Pemerintah membuat peta jalan terkait e-commerce, sedangkan asosiasi melakukan akreditasi," ujarnya.(exe/ist)