Senin, 16 Januari 2017 16:30 WIB

Cegah Kekerasan, STIP Bekukan Eksul Drum Band dan Pedang Pora

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Rajaman
Plt Ketua STIP Captain, Arifin Soenardjo (dok/Ryan Suryadi)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Plt Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Captain Arifin Soenardjo menyatakan sudah membekukan kegiatan drum band dan pedang pora. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kembalinya aksi kekerasan dilingkungan sekolah. 

"Untuk pembekuan, sementara drum band dan pedang pora. Setelah diinvestigasi, itulah yang berpotensi timbulnya kekerasan," kata Arifin di STIP, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (16/1/2017).

Arifin menjelaskan, pembekuan kegiatan ekstrakurikuler diberlakukan sementara. Nantinya kegiatan tersebut kembali diaktifkan sesuai dengan kondisi STIP pasca penganiayaan yang menewaskan taruna angkatan 1 Amirullah Adityas Putra.

Terkait pembekuan ini, Arifin menyebut muncul argumen penolakan. Tapi keputusan pembukuan tetap dilakukan.

"Ya reaksinya timbul pro kontra. Tapi harus dilakukan agar tidak timbul terus kekersan. Kita juga sudah jelaskan ke orang tua, ini hanya sementara, tidak permanen. Kalau mau mutus mata rantai pembekuan ini harus di lakukan," tutur Arifin.

Drum band dan pedang pora diakui Arifin menjadi kegiatan tambahan yang menjadi kebanggaan taruna STIP. Sekitar 80 persen taruna mengikuti ekstrakurikuler tersebut.

Bahkan untuk ekskul drum band, para siswa taruna sempat tampil di depan Presiden Joko Widodo. "Contoh kaya kemarin. Amirullah berawal dari drum band. Begitu juga pedang pora, sama. Sebenarnya ini kan ekskul kebanggaan," ucapnya.

Arifin menyesalkan kejadian penganiayaan terhadap Amirullah dan taruna junior lainnya. Ketua STIP pada tahun 2015 ini menyebut larangan kekerasan dalam tujuan membentuk karakter para siswa taruna.


0 Komentar