Rabu, 30 November 2016 17:39 WIB

Polri: Pertama Kali, Bom Samarinda Libatkan Anak Kecil

Editor : Rajaman
Laporan: Bili Achmad

JAKARTA,Tigapilarnews.com - Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengungkapkan keterlibatan dua anak dibawah umur dalam aksi bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016) lalu.

"Dari tujuh tersangka ada yang menarik, ada dua anak-anak dalam jaringan tersebut, inisial GA (16) dan RT (17)," ungkap Boy di Mabes Polri, Rabu (30/11/2016).

Kedua anak tersebut merupakan anak kandung Joko Sugito selaku pimpinan Jamaah Ansharu Daulah (JAD) yang ada di Kalimantan Timur sekaligus pendiri JAD Indonesia.

"Mereka dimasukkan ke dalam pondok pesantren di Bogor milik Aman Abdulrachman, terpidana teroris yang ada di Nusakambangan (Cilacap, Jawa Tengah), setelah itu diajak gabung JAD oleh Joko Sugito," lanjutnya.

Namun untuk peran dari kedua anak tersebut pihak kepolisian enggan membeberkan lebih jauh lagi

"Saya kira ini kasus pertama yang melibatkan anak kecil dalam aksi teror yang sampai pemberkasan, saya berharap masyarakat lebih awas terhadap anak," imbuh Irjen Boy.

Sebelumnya diwartakan, bom molotov yang dilempar ke Gereja Oikemene menewaskan seorang bocah berinisial IM (2), dari peristiwa tersebut, petugas kepolisian berhasil menangkap tujuh pelaku dan ditetap sebagai tersangka. Mereka merupakan anggota JAD yang berafiliasi terhadap jaringan teroris ISIS.
0 Komentar