Jumat, 18 November 2016 00:02 WIB

Panglima TNI Ajak Pemuda Rawat Bhinneka Tunggal Ika

Editor : Eggi Paksha
JAKARTA, Tigapialrnews.com- Pemuda Indonesia harus bersatu, jangan mudah terprovokasi dan terpecah belah serta terhasut oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab.


Mari kita bangkit bersama dan bersatu padu demi kejayaan Indonesia yang kita cintai. Demikian dikatakan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo kepada awak media di Aula kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jl. Mayjen Sutoyo No. 2, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (17/11/2016).

 

Panglima TNI juga mengatakan bahwa bangsa Indonesia dapat merdeka karena pemudanya bersatu, saling bahu membahu, bergotong-royong dan meninggalkan segala egonya masing-masing bersama seluruh lapisan masyarakat berjuang dalam meraih kemerdekaan Indonesia.


"Mahasiswa sebagai tulang punggung dan pemersatu bangsa berjuang demi mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia," ujarnya.

 

"Kita akan menjadi bangsa pemenang, kuncinya adalah kita harus merawat Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan Central of Gravity bangsa Indonesia," kata Gatot Nurmantyo.

 

Menghadapi kompetisi global saat ini, Gatot mengajak seluruh komponen bangsa agar memahami situasi dan mewaspadai kompetisi tersebut. Menurutnya, hal tersebut akan berdampak terhadap negara Indonesia karena memiliki sumber daya alam yang melimpah. "Indonesia merupakan tempat harapan hidup masa depan bagisemua bangsa," ujarnya.

 

Sementara itu, Gatot dalam kuliah umumnya dihadapan 1.300 mahasiswa UKI, dengan tema "Mari Teladani Semangat Juang Pahlawan Kemerdekaan Menuju Indonesia Sebagai Bangsa Pemenang" menyampaikan bahwa ancaman nyata yang dihadapi bangsa Indonesia.


Yaitu Proxy War yang dilakukan oleh negara-negara lain yang menginginkan kekayaan alam Indonesia, sehingga perlu diwaspadai.

 

"Indonesia sebagai negara equator yang sangat kaya akan sumber daya alam adalah warning yangperlu diwaspadai dan menjadi kekhawatiran bangsa Indonesia dimasa yang akan datang," kata Gatot Nurmantyo.

 

Terkait aksi terorisme di Indonesia, Panglima TNI menegaskan bahwa pemberantasan diperlukan landasan konstitusional yang menjadi dasar dalam mengambil langkah preventif untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan negara dari bahaya terorisme.

 


Turut hadir pada acara tersebut di antaranya, Asintel Panglima TNI, Mayjen Benny Indra Pujihastono, Aspers Panglima TNI, Marsda Bambang Samoedro, Aster Panglima TNI, Mayjen Wiyarto, Askomlek Panglima TNI, Marsda Bonar H. Hutagaol, Pangdam Jaya, Mayjen Teddy Lhaksmana, dan Kapuspen TNI, Mayjen Wuryanto, serta Rektor UKI, Maruarar Siahaan.(exe/ist)

0 Komentar