Rabu, 16 November 2016 20:15 WIB

Pemkot Tangerang Minta Kementerian PUPERA Serius Tangani Banjir

Editor : Rajaman
Laporan: Hendrik Simorangkir

TANGERANG, Tigapilarnews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus melakukan berbagai upaya untuk menangani persoalan banjir di wilayahnya, mulai dari pembangunan turap, normalisasi kali dan juga pembuatan sistem pengendalian banjir melalui proses pengeringan situ.

Namun demikian, hal tersebut memerlukan keterlibatan semua pihak untuk menyelesaikan permasalah banjir yang akhir-akhir ini juga melanda berbagai kota besar lain di Indonesia, termasuk didalamnya keterlibatan masyarakat dan juga pemerintah pusat.

"Penanganan banjir harus dikerjakan melalui program yang jelas dan berkesinambungan. Jadi penanganannya harus melibatkan berbagai pihak, untuk itulah kami kesini. Untuk melaporkan bahwa sebagaimana daerah lain, Kota Tangerang juga alami banjir yang paling parah itu di Total Persada sekitar 2 meter, karena rumahnya berada dibawah tanggul," ujar Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, saat melakukan koordinasi terkait penanganan banjir dengan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) dari Kementerian PUPERA, Rabu (16/11/2016).

"Kami juga menyampaikan terimakasih kepada Kementrian PUPERA karena sudah melakukan normalisasi di Sungai Cirarab kurang lebih 3 km dari Situ Bulakan arah ke Bendung Sarakan, tapi memang belum sampai Bendung Sarakan. Oleh karenanya kami memohon agar normalisasi ini bisa dilaksanakn sampai dengan Bendung Sarakan dan terus hingga ke muara Sungai Cirarab," sambungnya.

Pada kesempatan tersebut, Arief mengatakan, meminta kepada pemerintah pusat melalui Kementrian PUPERA untuk melakukan normalisasi Situ Bulakan yang saat ini kondisinya sangat dangkal berkisar antara 40 sampai 200 cm.

"Dan disitu ada Situ Bulakan seluas 19 hektare, 2008 sudah pernah dilakukan normalisasi kami minta dinormalisasi lagi, karena kewenangannya memang bukan di Pemerintah Kota Tangerang. Jadi Situ Bulakan kalau pas musim kemarau kita keringin untuk menampung air selama musim hujan dan kejadian banjir kemarin memang limpasannya luar biasa, jadinya tidak kuat menampung," jelas Arief.

Selain itu, Arief menambahkan, meminta kepada Kementrian Pupera untuk bisa melakukan pengerukan di Kali Sabi dan juga penataan daerah aliran sungai Sabi dan Cisadane sehingga aliran Kali Sabi tidak tertahan.

"Karena dalam jangka satu tahun ini, bisa tiga hingga empat kali sungai Sabi meluap. Oleh karenanya, kami mohon tambahan kegiatan berupa pengerukan Kali Sabi, penataan pertemuan Kali Sabi dan Kali Cisadane dan juga sodetan Kali Sabi ke Cisadane melalui Kali Cicayur," pinta Arief, seraya meminta kepada Dirjen SDA penambahan pompa air di Total Persada yang saat ini sudah ada 20 pompa dan 8 diantaranya dari Kementrian Pupera.

Melihat kondisi tersebut, Kementerian PUPERA melalui Dirjen SDA berjanji untuk segera memfollow up usulan dari pemkot Tangerang tersebut termasuk didalamnya terkait penataan pertemuan aliran Sabi dan Cisadane.

"Nanti akan kami sampaikan kepada Pak Dirjen, disini juga ada pejabat lainnya dan nanti akan segera kami sambungkan. Nanti juga akan kita tambah gorong-gorong di Kali Sabi supaya alirannya lebih lancar karena selama ini ada bottle neck disitu. Dan kami siap melakukan quick respon terkait permohonan bantuan pompa," pungkas salah satu pejabat dari Dirjen SDA, Lolli Martina Martief.
0 Komentar