Senin, 12 September 2016 23:52 WIB

Korut Sebut Obama “Bodoh”

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemerintah Korea Utara (Korut) marah dengan ancaman penjatuhan sanksi sepihak oleh Amerika Serikat (AS) setelah Pyongyang menguji coba senjata nuklir untuk kelima kalinya.

Korut menyebut Presiden Barack Obama “bodoh” karena merespons program senjata nuklir Korut dengan sanksi. Selain AS, Perancis dan Inggris juga menyerukan penjatuhan sanksi baru terhadap rezim Korut yang dipimpin Kim Jong-un.

Dewan Keamanan PBB  telah mengecam uji coba nuklir terbaru rezim Kim Jong-un. Ledakan Republik Demokratik Rakyat Korea—nama resmi Korut—itu disampaikan pihak Kementerian Luar Negeri.

”Obama sedang berusaha keras untuk menyangkal posisi strategis DPRK sebagai negara (dengan) senjata nuklir yang sah, tetapi itu hal bodoh seperti berusaha untuk menutupi gerhana matahari dengan telapak tangan,” bunyi pernyataan kementerian itu, Senin (12/09/2016).

Kementerian Luar Negeri DPRK bersikeras bahwa Pyongyang akan terus meningkat kekuatan nuklirnya dalam kualitas dan kuantitas. Hal itu untuk menjaga martabat dan hak untuk hidup DPRK.

Rezim Pyongyang juga menekankan bahwa kemampuan nuklirnya yang sangat penting dalam rangka untuk ”menjamin perdamaian sejati dari AS” yang percaya bahwa Washington sebagai pihak yang harus disalahkan karena meningkatkan ancaman perang nuklir.

Usai Korut melakukan uji coba senjata nuklir yang kelima kalinya, Obama mengaaku telah berbicara dengan pemimpin Korea Selatan dan Jepang. Mereka setuju untuk bekerja dengan Dewan Keamanan PBB untuk menegakkan langkah-langkah guna menghukum Korut.

Namun, Pyongyang tidak gentar dengan ancaman AS. Korut terus menyalahkan AS sebagai penyebab mengapa Korut membutuhkan senjata nuklir.

“Baru-baru ini 'pernyataan' Obama bertujuan untuk menggeser (dengan) menyalahkan dan mendorong DPRK karena memiliki akses memproleh nuklir dan (Obama) kehilangan muka,” bunyi pernyataan Pemerintah Korut melalui seorang juru bicaranya, seperti dikutip IB Times.(exe/ist)
0 Komentar