Jumat, 22 Juli 2016 14:00 WIB

Usai Cabuli Anak 5 Tahun, Ompang Kabur

Editor : Rajaman
Laporan: Gita Ginting

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Seorang bocah berusia 5 tahun, menjadi korban pencabulan seorang pria paruh baya di gedung lama, Walikota Jakarta Selatan, atau tepatnya di sebelah kanan persis gedung Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru.

Pelaku yang diketahui bernama Purnomo alias Ompang (40) itu, ternyata merupakan teman dekat ayah korban bernama Rudi (42).

Berdasarkan keterangan saksi Rudi saat ditemui dilokasi, kejadian tersebut berawal saat dirinya dan Ompang tinggal bersama di sebuah gedung yang sudah lama tidak dipakai. Ompang tinggal di lantai dua. Sedangkan Rudi bersama anak dan istrinya tinggal di lantai satu.

Selama 4 tahun, Rudi menjalin pertemanan dengan Ompang. Di mana Rudi sehari-hari bekerja sebagai tukang rokok di pinggir jalan Mabes Polri. Sedangkan, Ompang bekerja sebagai penjaga parkir di tempat yang sama.

Namun sungguh disayangkan, pertemanan mereka pun kandas, saat Rudi memergoki gadis kecilnya bernama Adelia Natasya (5) tengah dipangku oleh Ompang usai menutup warungnya pada Sabtu (16/7/2016) sore.

Melihat anak putrinya sudah tidak memakai celana, bahkan jari-jari Pedofil itu sudah menusuk-nusuk kelamin putrinya, Rudi pun tersontak emosi. Pelaku asal Kediri, Jawa Timur itu langsung dipukuli oleh Rudi hingga tersangkur ke lantai.

"Awalnya dia (pelaku) tidak ngaku. Saya tabok aja, sampai dia (pelaku) jatuh. Kebetulan, saat itu dia habis mabuk. Jadi habis ditabok, yah tidur aja lagi, gak ada ngerasa sakit," ujar Rudi, Jumat (22/7/2016)

Melihat Ompang tak berdaya, Rudi langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kebayoran Baru, dan diteruskan ke Unit PPA Polres Jakarta Selatan dengan nomor LP/1069/K/VII/2016/Restro Jaksel.

"Hasil visum kelamin anak saya ada luka lecet," jelas Rudi.

Usai melaporkan kejadian tersebut, Rudi bersama korban langsung kembali ke rumahnya. Rupanya Ompang yang kerap mabuk-mabukan itu sudah tidak ada di kasur tempat ia tinggal. Ompang diketahui melarikan diri saat Rudi melaporkan kejadian tersebut ke petugas polisi.

"Kejadian anak saya itu sore. Pas saya tabok, dia masih tidak sadar. Saya sempet sirami pake air, karena engga sadar-sadar. Nah, pas saya balik malamnya, dia sudah kabur. Barang-barangnya ikut dibawa juga. Sialnya, dia masih punya utang Rp 600 ribu," lanjut Rudi.

"Saya kan biasanya jaga warung. Anak saya cuman main di sini aja. Memang udah sering saya ingetin untuk jangan main sama si Ompang. Dia itu bau, gak pernah mandi. Tapi dasar penjahat, si Ompang ini sering jajanin anak saya. Sering di ajak ke Sevel (minimarket). Karena itu, bocah jadi deket," tambah Rudi.

Rudi mengaku jika peristiwa tersebut juga membuat sejumlah pejabat di Mabes Polri marah. Para pejabat itu mengenali korban sebagai sosok anak perempuan yang masih lugu.

"Perwira-perwira langganan saya juga pada kesel sama pelaku. Dia emang suka mabuk, dulu pernah ada polisi lagi ngopi di warung saya, eh malah diminum sama dia," tutup Rudi.

Kini, Rudi berharap agar Ompang yang telah berhasil kabur tersebut dapat segera diamankan oleh petugas polisi. Rudi khawatir, jika Ompang tidak mendapatkan hukuman, Ompang akan mengulang perbuatannya kembali.
0 Komentar