Minggu, 17 Juli 2016 09:16 WIB

Kudeta Militer, Barcelona Pastikan Pemainnya Aman di Turki

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Barcelona telah memastikan bahwa Lionel Messi, Andres Iniesta, dan sejumlah pemain lainnya masih berada di Spanyol.

Sejatinya, Blaugrana dijadwalkan bakal melangsungkan laga amal melawan klub Antalyaspor, namun kabar mengejutkan datang setelah ada upaya kudeta militer untuk menggulingkan pemerintahan Turki dibawah pimpinan Tayyip Erdogan.

"Pemain fc barcelona Andres Iniesta dan Lionel messi, yang dijadwalkan memainkan pertandingan persahabatan di Turki, yang diselenggarakan oleh mantan bintang barca Samuel E'to. Fc Barcelona pemain Arda Turan, mantan pemain Carles Puyol, Deco, dan Eric Abidal serta mantan direktur Alejandro Echevarria, berada di Turki. Tapi mereka jauh dari daerah bahaya dan terus-menerus melakukan kontak dengan klub," demikian pernyataan klub seperti dikutip dari akun twitter resmi (@FCBarcelona), Sabtu (16/07/2016).

Sekadar informasi, pertandingan amal ini sejatinya akan berlangsung pada hari ini di Antalya, Turki. Laga yang diselenggarakan oleh Eto'o tersebut untuk memperingati ulang tahun ke-10 yayasan amalnya.

Namun demikian, pertandingan amal itu tampaknya bakal dibatalkan setelah ada upaya kudeta militer untuk menggulingkan pemerintahan Turki dibawah pimpinan Tayyip Erdogan. Dan menurut laporan terbaru, Messi saat ini berada di Ibiza dan kabarnya akan tetap berada di sana setelah bintang Blaugrana membatalkan penerbangan ke Turki.

Messi adalah salah satu dari sejumlah pemain yang berkomitmen untuk tampil di pertandingan amal tersebut. Adalah Neymar, Luis Suarez, Eden Hazard, Francesco Totti, Michael Essien, Xavi Hernandez, Carles Puyol, Eric Abidal, Jay Jay Okocha, Pierre Emerick Aubameyang, Andres Iniesta, Demba Ba, Didier Drogba dan Arda Turan diharapkan untuk mengambil bagian dalam pertandingan itu. Namun hingga berita ini diturunkan status pertandingan amal belum diketahui.

Sebelumnya, Militer Turki dalam sebuah pernyataan menuturkan bahwa upata kudeta ini dilakukan untuk membawa kembali demokrasi ke Turki. Menurut militer, demokrasi mulai menjauh dari Turki selama pemerintahan Erdogan.

Akibat aksi kudeta ini, Ankara benar-benar terisolasi dari dunia. Seluruh bandara, dan stasiun kereta api di ibukota Turki tersebut berhenti beroperasi. Militer bahkan dilaporkan telah menutup semua pintu masuk ke Ankara.(exe/ist)
0 Komentar