Minggu, 29 Mei 2016 18:48 WIB

Menengok Aksi Barista di Tenda Kopi Kaki Lima (Bagian I)

Editor : Hendrik Simorangkir
Laporan: Hendrik Simorangkir

TANGERANG, Tigapilarnews.com - Sejumlah pemuda tampak beraksi tangkas bak barista di sejumlah kafe kopi papan atas. Bedanya, aksi itu kali ini mereka tampilkan di sebuah tenda kopi kaki lima.

Puluhan pemuda yang tergabung dalam Komunitas Kopi Tangerang itu membuka tenda kopi di Taman Kotret, Cikokol, Kota Tangerang.

Di sana, komunitas kopi yang baru dibentuk pada 10 Mei 2016 itu memperkenalkan sembilan macam rasa kopi. Mereka pun mengaku ingin senantiasa menyuguhkan cita rasa kopi yang sesungguhnya kepada masyarakat Tangerang.

"Ini pertama kalinya kami tampil di hadapan warga Tangerang. Selain, untuk memperkenalkan Komunitas Kopi Tangerang ke khalayak luas,” ujar Ketua Komunitas Kopi Tangerang Anggi Purnomo kepada Tigapilarnews.com, Minggu (29/5/2016).

“Kami hadir untuk menyuguhkan sembilan cita rasa kopi pilihan hasil racikan para anggota kami," lanjut Anggi.

Anggi mengungkapkan, seluruh racikan kopi tersebut berasal dari kopi hitam dan disajikan tanpa gula. Bahan baku kopi hitam itu diambil dari bibit kopi yang ada di Indonesia, seperti kopi Toraja, kopi Aceh, dan lain sebagainya.

"Kopi racikan kami dijamin bisa diterima oleh penikmat kopi di Tangerang. Selain tanpa gula, kopi yang kami buat semuanya diambil dari bibit kopi berkualitas yang tersebar di Indonesia," beber Anggi.

Komunitas itu sendiri berisikan anak-anak muda. Kini, anggota komunitas itu tercatat sebanyak 26 orang.

Anggota komunitas itu merupakan mahasiswa dan pekerja yang memiliki kecintaan terhadap kopi hitam.

Langkah bisnis yang digelar komunitas kopi jalanan itu tergolong cukup inovatif. Pasalnya, para anak muda itu tak hanya menjual kopi bercita rasa tinggi tapi juga mengemas penyajian layaknya kafe-kafe kopi papan atas.

"Intinya kami lain dengan kopi-kopi penjual jalanan lainnya. Kami tidak menggunakan sepeda, melainkan membuka tenda. Kami juga tidak satu tempat saja menjajakannya, kami selalu berpindah-pindah, tapi tetap di wilayah Tangerang," papar Anggi.

Lantaran itulah, tidak ada salahnya jika para pecinta kopi hitam meluangkan waktu untuk menghirup aroma dan mencicipi kopi racikan anak-anak muda tersebut.

Selain tidak membuat kantong jebol, pengunjung tenda kopi itu juga bisa melihat atraksi bak barista yang ditampilkan oleh para penjaja kopi di sana.

"Sampai Minggu depan kami masih di Taman Kotret, tapi kami buka hanya Sabtu dan Minggu. Harga kopi di sini pun bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu," pungkas Anggi.
0 Komentar