Sabtu, 21 Mei 2016 14:46 WIB

Insiden Salah Bawa Penumpang, Ada Masalah Kesenjangan di Bandara Soetta

Editor : Hermawan
Laporan: Ryan Suryadi

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Kesalahan prosedural sopir bus Lion Air yang mengantar penumpang JT 161 Singapura-Jakarta ke terminal domestik di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) berujung pemecatan karyawan.

Pihak Lion Air memecat sopir bus dan group leader selaku atasan sopir bus yang menginstruksikan ke mana sopir harus mengantar penumpang.

Tragedi ini mengundang keprihatinan berbagai pihak. Atas masalah ini, maskapai penerbangan Lion Air dilaporkan ke Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

Pengamat Penerbangan Chappy Hakim mengatakan tragedi itu adalah akar masalah penerbangan di Indonesia. Itu terjadi karena terdapat kesenjangan antara pertumbuhan penumpang dengan infrastruktur yang ada.

"Kesenjangan yang terjadi ini dari pertumbuhan penumpang dan manajemen pengelolaan SDM plus infrastruktur itu lama-lama makin jauh. Inilah kemudian yang menyebabkan banyak hal," jelas Chappy, dalam acara diskusi tentang penerbangan di restoran Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/5/2016) pagi.

Lebih lanjut, Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini menjelaskan kesenjangan yang terjadi antara pertumbuhan penumpang dengan infrastruktur menyebabkan keterlambatan (delay), kecelakaan, tiket murah, pasar begitu tinggi, dan sebagainya.

“Kesalahan sopir membawa ke terminal yang salah di Bandara Soekarno-Hatta seolah selesai begitu saja dengan memecat sopir,” tandas Chappy.

Chappy pun menyindir mekanisme kerja di Indonesia yang kerap melakukan tambal sulam tanpa memperbaiki akar masalahnya.

"Harus kita ingat secara komprehensif. Kita yang biasa berada dalam mekanisme kerja yang tambal sulam yang kadang-kadang kita tidak tahu mau pergi ke mana. Itu yang sering kita jumpai dan akan menimbulkan masalah di tengah jalan," imbuh Chappy.
0 Komentar