Jumat, 25 Maret 2016 01:55 WIB

BK PON XIX/2016, MU Kecewa Kinerja Wasit Hadiana

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Tim sepak bola Maluku Utara (MU) terpaksa mengalami kekalahan dari Papua dengan skor 0-2 dalam lanjutan babak kualifikasi (BK) pekan olahraga nasional (PON) XIX/2016, di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (24/03/2016) petang.

 

Kemenangan tersebut, membuat MU yang semula menempati peringkat pertama, harus tergeser ke posisi kedua. Pasalnya, Papau yang ditangani Djoko Susilo kini mengoleksi sebanyak tujuh poin. Sementara MU, turun ke posisi kedua dengan enam poin. Padahal untuk mengamankan posisi, Anngi A Yusuf hanya butuh hasil imbang.

 

Pelatih Kepala MU,  Arizona Hamdi, mengatakan jika kemenangan tersebut seharusnya dapat diperoleh. Hanya saja, harus terjadi karena kinerja wasit Hadiana yang buruk. Ditambahkannya, banyak keputusan yang janggal dan menguntungkan kubu lawan secara jelas. Sehingga, menjadi penyebab utama kekalahan timnya.

“Kami sangat kecewa. Ini yang membuat para pemain terpukul. Sekalipun kami terus meminta pemain agar semangat dan tidak terpancing emosi, patuh apapun keputusan wasit, tapi kenyataan berkata lain. Ini karena para pemain dalam kondisi lelah, tampil tidak dalam puncak permainan, sehingga emosi yang muncul dan itu pasti ada pada pemain manapun. Terutama pemain down setelah dapat penalti,” tutur Arizona didamping Manajer Tim MU, Buyung Radjiloen usai pertandingan kepada para wartawan.

Selanjutanya, untuk melaju ke putaran final PON 2016 di Jawa Barat, MU harus melalui laga play-off  melawan runner-up Zona Sulawesi.

“Kami tetap main dengan kita punya karakter, tempo cepat. Kami akan lakukan pembenahan dalam laga selanjutnya. Lalu ada pemain yang terkena kartu dua orang, diharapkan bisa tampil dan kami bisa bermain lebih baik lagi. Kami harap pemain bisa lupa kejadian hari ini, sehingga bisa merebut kembali posisi,” imbuh Arizona.

 

Sementara itu, Buyung mendesak agar pihak panitia segera melakukan evaluasi. Pasalnya, ditambahkan Buyung, sangat terlihat keberpihakan wasit Hadiana dalam mendukung tim Papua. Selain itu diungkapkan buyung, menurunnya performa MU karena dihadapkan pada persoalan cedera pemain dan akumulasi kartu.

 

“Bagi kami, ini tim terbaik. Karena itu tetap optimis bisa lolos. Tapi, kepemimpinan wasit harus bisa berjalan dengan baik. Banyak tadi hal yang tidak seharusnya pelanggaran, tapi wasit ambil keputusan lain. Kami harap ini segera dievaluasi dan PSSI juga bisa menyiapkan wasit-wasit yang sportif,” pungkas sosok yang sukses membawa MU juara LIDI (Liga Desa Indonesia) Tahun 2015 tersebut.

 

Sebagai catatan, BK cabang olahraga sepak bola diikuti sebanyak 22 Provinsi di Indonesia, 22-30 Maret 2015, di lima stadion di Jawa Barat. Masing-masing yakni, Stadion Siliwangi, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi, Stadion Pakan Sari Kabupaten Bogor, dan Stadion Galuh Ciamis.

Dari 22 Provinsi yang ikutserta, nantinya hanya akan meloloskan tujuh tim yang akan tampil di PON XIX/2016 dan berlangsung pada tanggal 17-29 September.(exe)
0 Komentar