Sabtu, 20 Februari 2016 17:22 WIB

PKN Miliki Slogan yang Merakyat

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Para pengurus Partai Karya Nasional (PKN) terus bekerja keras agar keberadaannya dapat diketahui dan didukung berbagai kalangan. Sebab, PKN memiliki cita-cita yang jauh berbeda dengan partai politik lainnya.

Untuk itu, PKN memilih strategi yang tidak sembarangan dalam upaya sosialisasi kepada masyarakat. Salah satunya, terkait slogan yang diusung. Ketua Umum PKN, Bimo Pramudyo Soekarno, mengungkapkan jika slogan yang dimaksud yakni "mikul dhuwur mendhem jero (memikul setinggi-tingginya, memendam sedalam-dalamnya/menghormati orang yang lebih tua)".

Hal tersebut, ditambahkannya, tidak lepas dari visi dan misi PKN yang kembali mencoba menjalankan program-program pemerintahan ketika berada di bawah pimpinan Haji Muhammad Soeharto (HMS). Terutama, mengenai adanya perubahan dari sisi ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

"Karena itu, kami tidak ragu dalam membangun usaha koperasi. DPP mendorong tumbuhnya DPD dan DPC untuk menjalankan hal tersebut bersama-sama," tuturnya didampingi penggagas berdirinya PKN (Ketua DPP), Apep Agustiawan, Azim Marekham, Ridwan Sudirdja, Nina Krisnawati, Wakil Sekretaris Jenderal Riza Piyoh dan Misisari Ariana, di Jakarta, belum lama ini.

Menurutnya lagi, dengan slogan tersebut, PKN tidak hanya memberikan janji-janji, namun bukti nyata. Sebab, akan menghasilkan pemimpin yang benar-benar melayani rakyat, jujur, amanah, dan memliki visi dan misi terarah.

"Banyak pihak yang membutuhkan bantuan dana untuk mengembangkan usahanya, sekolah, kuliahnya dan sebagainya. Untuk itu, kami mencoba melakukan pendekatan ke pesantren-pesantren dan mahasiswa," ungkapnya.

"Anak-anak pesantren punya bekal yang baik, yakni keimam, jujur dan tanggunjawabnya. Sehingga, koperasi ini tidak hanya pinjam lalu hilang, tapi benar-benar memberikan manfaat bagi banyak pihak," tuturnya.

Ditambahkannya lagi, jika PKN terus melakukan publikasi agar dikenal masyarakat luas. Salah satunya, dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana publikasi dan informasi.

Ini dilakukan supaya lebih cepat menangkap informasi yang berkembang di masyarakat seperti pemberian bantuan sosial kepada yang membutuhkan, pengembangan keorganisasian dan kemasyarakatan.

"Kita belum fikirkan soal perebutan kursi di pemerintah. Sebab, mengutamakan pengembangan organisasinya dahulu. Kalau program sudah berjalan, apapun yang selanjutkan kita rencanakan, mudah-mudahan lebih ringan dilakukan," tutupnya.(exe)
0 Komentar