Minggu, 07 Februari 2016 18:37 WIB

Sohae Meluncur, Korea Tegang

Editor : Hermawan
Laporan: Efendi

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Korea Selatan mempersilakan AS memasang persenjataan antirudal di Semenanjung Korea.

Pyongyang sukses meluncurkan roket Sohae yang menempatkan satelit Kwangmyongsong-4 di orbit Bumi, Minggu (7/2) pagi. Sohae mengangkasa sehari sebelum periode yang pernah diumumkan. Sebelumnya, Korut sudah menyatakan rencana peluncuran roket antara 8 dan 25 Februari.

Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat terkejut setelah mengetahui roket jarak jauh Korut meluncur pada pukul 09.31 waktu setempat (07.31 WIB). Seoul panik karena secara hukum Korsel masih berperang dengan Korut. Perdamaian antara kedua negara bertetangga ini sejatinya hanya gencatan senjata jangka panjang setelah Perang Korea 1950-1953.

Tindakan Korut meluncurkan roket langsung memicu ketegangan di Semenanjung Korea. Pejabat Korsel dan AS membahas pengerahan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD). Sistem pertahanan antiserangan udara buatan “Paman Sam” itu mampu menembak jatuh rudal balistik jarak pendek dan menengah.

Kepala Perencanaan Pertahanan Korsel, Yoo Jeh-seung, mengatakan tindakan Korut sebagai provokasi strategis. “Republik Korea (ROK) dan AS menilai bahwa uji coba nuklir Korea Utara dan rudal jarak jauhnya sebagai ancaman serius terhadap perdamaian dan stabilitas Repubik Korea dan kawasan Asia Pasifik,” kata Yoo.

“Untuk menanggapi ancaman meningkatnya ancaman Korea Utara, pihak ROK dan AS akan secara resmi membahas pengerahan THAAD oleh pasukan AS di Korea untuk memperkuat postur pertahanan rudal kami,” ujarnya.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, menuding Korut melanggar resousi PBB secara terang-terangan. Kerry memperingatkan akan diberlakukannya tindakan keras terhadap DPRK (Republik Demokratik Korea/Korea Utara).

Tiongkok mengatakan menyesali aksi Korut. Di sisi lain, Beijing mengimbai semua pihak terkait agar “menahan diri untuk tidak melakukan segala sesuatu yang mungkin dapat meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.”

Bakal calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, ikut bersuara. Trump mengatakan Tiongkok berperang penting dalam situasi ini. “Saya akan menghubungi Tiongkok. Biarkan Tiongkok yang menyelesaikan masalah ini,” kata Trump saat debat di New Hampshire.

Resolusi PBB melarang Korut melakukan uij coba nukir dan rudal balistik dalam bentuk apa pun. Korut bersikeras hanya menjalankan program antariksa yang sifatnya murni ilmiah. Korsel, Jepang, AS, dan bahkan Tiongkok, curiga bahwa peluncuran Sohae adalah uji coba rudal balistik antarbenua yang dapat menjangkau wilayah AS.

Pada 6 Januari lalu, Korut memicu kecaman dunia setelah melakukan uji coba peladakan bom nuklir keempat. Pengamat intelijen Korsel sempat menduga Korut akan meluncurkan roketnya pada 16 Februari, bertepatan dengan hari lahir mendiang pemimpinnya, Kim Jong-il.
0 Komentar